Monday, May 19, 2014

Tentang Susu


Belakangan ini ada banyak pendapat pro dan kontra mengenai susu. Beberapa pendapat yang kontra bahkan datang dari para ahli kesehatan dan para "health addict". Menurut Dr. Hiromi Shinya dan Dr. Mercola, susu sapi baik berupa susu UHT, susu bubuk, maupun susu pasteurisasi tidaklah sehat.

Mengapa? Ini alasannya.
  1. Proses pemanasan merusak enzim pada susu. Ada tiga enzim yang dirusak yaitu: enzim laktase (untuk menguraikan laktosa), galaktase (untuk asimilasi galaktosa), dan pospatase (untuk penguraian kalsium). Susu UHT memang masih bernutrisi. Namun, suatu asupan tanpa enzim--meskipun bernutrisi--tidaklah sehat, selain juga dapat memperberat kerja pencernaan kita. Nutrisi susu sendiri termasuk kalsiumnya akan susah diserap oleh tubuh sehingga minum susu menjadi percuma.
  2. Pasteurisasi UHT semula dimaksudkan untuk mematikan kuman dan bakteri, kenyataannya juga ikut menghancurkan sebagian besar vitamin dan enzim pada susu yang berfungsi membantu penguraian lemak susu (lihat poin 1 di atas) dan mengendalikan kolesterol susu.
  3. Susu dari pabrik sudah melalui proses homogenisasi, yaitu proses menghancurkan butiran-butiran lemak pada susu sapi hingga homogen. Ini tidak sehat karena dinding sel lemak yang pecah akan berubah menjadi radikal bebas yaitu xanthine oxidase.
  4. Proses pemanasan juga telah merusak struktur protein di dalam susu sehingga jauh dari manfaat sehat susu yang selama ini digembor-gemborkan oleh industri susu.

Menurut Andang Gunawan, pakar food combining di Indonesia, struktur molekul gizi susu sapi tidak cocok untuk pencernaan manusia. Proporsi protein, lemak, dan hidrat arang pada susu sapi hampir sama besar, yang berarti ada tiga unsur gizi dominan dalam satu makanan. Bandingkan dengan ASI yang hanya hidrat arangnya saja yang dominan (atau hanya ada satu unsur gizi dominan pada makanan). Kadar kasein (salah satu bentuk protein yang kental dan kasar) pada susu sapi 300% lebih tinggi dibandingkan pada ASI sehingga terlalu berat untuk pencernaan manusia. Laktosa atau gula pada susu sapi juga sulit dicerna manusia (catatan: hampir setengah populasi manusia di dunia tubuhnya tidak memproduksi enzim pencerna laktosa sejak usia muda, bahkan ada yang sejak dilahirkan). Susu yang tidak tercerna meninggalkan residu yang menimbulkan efek toksin dan menyebabkan alergi atau diare.

Biasanya, yang diunggulkan dari susu sapi adalah kalsiumnya. Kalsium pada susu sapi memang tinggi (satu gelas/250 mL susu sapi mengandung 300 mg kalsium). Penyerapan kalsium memang memerlukan protein. Tetapi yang diperlukan manusia tidak sebanyak itu, karena protein berlebihan akan meningkatkan keasaman pada tubuh dan kalsium akan hancur dalam keasaman tinggi.

Susu rendah lemak dan bebas lemak juga tidak lebih baik daripada susu biasa selama masih diolah dengan proses pasteurisasi. Oleh karena yang berkurang adalah lemaknya saja sedangkan protein dan hidrat arangnya tetap sama-sama dominan. Karena struktur dan pencernaan susu sapi rumit, sebaiknya susu sapi tidak dikonsumsi dengan makanan lain, terutama makanan yang proses pencernaannya juga rumit seperti daging.

Lalu apakah manusia benar-benar tidak membutuhkan susu? Tidak juga. Dr. Mercola masih menyarankan untuk minum susu mentah dimana protein dan lemaknya masih berada dalam kondisi baik, walaupun memang lemak susu sapi menggumpal-gumpal ketika sampai ke dalam pencernaan manusia, sehingga membutuhkan waktu lama untuk mencerna susu sapi. Dr. Hiromi juga mengatakan bahwa susu mentah masih kaya akan enzim. Namun demikian, kondisi zaman sekarang tidak memungkinkan sapi dan susunya bebas dari efek polusi dan kuman penyakit. Salah satu fakta menarik: Dr. Hiromi dan Dr. Mercola sama-sama tidak mengonsumsi susu. Bahkan Dr. Hiromi mengatakan: "tidak ada makanan lain yang lebih sulit dicerna daripada susu". Ternyata, susu sapi walaupun mentah tidak dapat langsung dipastikan sehat.

Agar dapat bermanfaat untuk kesehatan, susu sapi mentah pun masih harus memenuhi sejumlah syarat berikut ini, yaitu:
  1. Pastikan susu berasal dari sapi jenis A2 (sapi Jersey, Asia, Afrika) bukan dari sapi A1 (Holstein). Protein pada susu sapi A1 dan A2 sama-sama berikatan dengan BM7 (protein kecil yang dapat menyebabkan autis dan mengganggu imun). Namun BM7 pada susu sapi A1 lebih mudah terlepas dan terserap ke dalam tubuh manusia, sedangkan BM7 pada sapi A2 tidak terlepas sehingga tidak terserap ke tubuh manusia. Jenis sapi A1 paling banyak berada di Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia, dan Eropa. Mungkin ini sebabnya mengapa Dr. Mercola tidak mau mengonsumsi susu, karena di daerahnya tidak ada atau jarang ada susu sapi dari jenis A2. Begitu juga Dr. Hiromi, yang dimaksud dengan susu dalam bahasannya adalah susu sapi.
  2. Pastikan sapi diberi pakan yang baik, bebas antibiotik, dan hormon. Dahulu sapi hanya memakan rumput, namun begitu permintaan konsumen meningkat, mulailah perekayasaan pada sapi dimulai. Sapi disuntik hormon dan antibiotik untuk menjaga kelangsungan hidupnya dan supaya bisa memproduksi susu tiga kali lebih banyak daripada sapi yang hanya memakan rumput.

Meskipun sudah memenuhi persyaratan di atas, ternyata susu sapi belum bisa dikatakan sehat. Patut diketahui bahwa pada susu sapi terdapat protein alfa-s1 kasein yang bisa memicu alergi, tetapi hal ini berbeda dengan intoleransi laktosa.

Nah, mengingat begitu banyak syarat tadi, jadi susu apakah sebenarnya yang paling sehat? Susu apakah yang dimaksud dalam Al Quran sebagai minuman yang banyak manfaatnya untuk manusia? Mari kita tengok sekilas mengenai susu kambing.

Beberapa hal di bawah ini disarikan dari banyak artikel:
  1. Susu kambing sudah terhomogenisasi secara natural. Dalam kondisi sama-sama didiamkan, susu sapi akan mengalami pemisahan antara cairan padat dengan cairan beningnya. Sedangkan susu kambing masih tetap sama teksturnya.
  2. Kambing biasanya hanya diberi pakan secara tradisional, bisa berupa rumput, bekatul, dll. Ada pula sebutan kambing organik, yaitu kambing yang dibesarkan tanpa suntikan hormon dan antibiotik, pakannya pun dari rumput organik. Jadi kalaupun memilih susu kambing, sebaiknya kita juga memastikan bahwa susu tersebut adalah susu kambing organik.
  3. Dibanding susu sapi, struktur molekul gizi susu kambing lebih mirip dengan ASI.
  4. Susu kambing tidak mengandung BM7 yang biasa terdapat pada susu sapi.
  5. Lemak susu kambing juga lebih kecil daripada susu sapi, sehingga jauh lebih mudah dicerna.
  6. Protein alfa-s1 kasein pada susu kambing 89% lebih rendah daripada susu sapi, sehingga aman dari reaksi alergi.
  7. Susu kambing mengandung asam amino yang berguna untuk melindungi tubuh dari infeksi candida.
  8. Susu kambing memiliki komponen bioaktif alias beneficial bacteria, yaitu probiotik alami yang dapat membantu menumpas bakteri jahat dalam usus manusia sehingga dapat meningkatkan imun.
  9. Susu kambing termasuk dalam kategori alkalizing food yang dapat menjaga pH seseorang tetap basa. Dalam kondisi basa, tubuh seseorang lebih terlindungi dari infeksi mikroba jahat, termasuk bakteri dan virus nakal lainnya. Banyak artikel menyebutkan bahwa susu termasuk acid food, tapi ternyata tidak untuk susu kambing.

Jadi inilah susu yang memiliki manfaat optimal untuk tubuh manusia: susu kambing organik atau raw organic goat milk. Lalu dalam bentuk apakah yang terbaik, bubuk atau cair? Susu kambing cair lah yang terbaik, karena susu dalam bentuk bubuk sudah melalui serentetan proses yang kemungkinan telah mengenyahkan beneficial bacteria-nya.

Beberapa tips yang bisa diaplikasikan jika Anda ingin mengonsumsi susu kambing:
  • Carilah penjual yang menjual susu kambing dalam keadaan beku dengan kemasan plastik tahan panas (HDPE) sehingga susunya aman dari kontaminasi kemasan plastik.
  • Lebih baik lagi jika susu kambing itu dikemas dalam kemasan kecil-kecil, misalnya 200 mL per bungkus. Hal ini dimaksudkan supaya susu kambing beku yang sudah dicairkan bisa segera dihabiskan. Ingat, susu kambing mentah rentan basi.
  • Susu kambing mentah tersebut harus tetap beku ketika sampai ke tangan konsumen. Susu beku yang sudah mencair tidak boleh dibekukan lagi karena nutrisi atau komposisinya bisa berubah.
  • Untuk anak-anak yang sensitif terhadap bau, kemungkinan mereka akan menolak susu kambing ketika disodori untuk pertama kalinya. Untuk mengakalinya, susu kambing bisa diberi bubuk coklat dengan madu atau stevia powder sebagai pemanis. Namun hal ini jangan dilakukan terus-menerus karena kabarnya coklat dicampur susu kurang bagus, secara perlahan kurangi coklat bubuknya hingga akhirnya dikonsumsi tanpa coklat sama sekali.

Cara menyiapkan susu kambing beku sebelum dikonsumsi:
  1. Bila Anda memilih mencairkan dengan kondisi masih di dalam plastiknya, taruh plastik tersebut dalam rendaman air lebih dulu untuk mencairkannya. Hal ini juga untuk mengetahui ada kebocoran atau tidak.
  2. Atau langsung lepaskan susu kambing beku dari plastiknya lalu taruh di wadah tahan panas.
  3. Lakukan proses tim untuk menghangatkan susu tersebut dengan cara dihangatkan di air yang dimasak di atas api kecil sampai muncul gelembung-gelembung kecil di dasar panci, hingga suhunya 70 derajat celcius sekitar 5 menit saja.
  4. Susu kambing siap dikonsumsi.


Infografik soal susu sapi juga bisa dilihat di sini. Infografik ini cukup mencengangkan karena mengungkap fakta-fakta di balik susu sapi.

Sumber:
- Tulisan Angelin Rike Mahendra, seorang health addict
- Rangkuman diskusi di Grup ITB Motherhood
- Andang Gunawan, FOOD COMBINING: Kombinasi Makanan Serasi, Pola Makan untuk Langsing dan Sehat
- Gambar diambil dari sini

0 comments:

Post a Comment